Jenis Limbah Garmen Di Indonesia
Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya
Jenis limbah yang pertama adalah didasarkan dari senyawa limbah tersebut. Dimana pada jenis limbah ini masih dibagi menjadi tiga kelompok lagi yaitu limbah organik, limbah anorganik dan juga limbah B3.
Setiap kelompok limbah tersebut memiliki arti yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang kelompok limbah yang dilihat berdasarkan senyawanya.
Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup. Dimana nantinya limbah organik adalah jenis limbah yang memiliki sifat mudah diuraikan secara alami serta lebih mudah membusuk.
Disekitar kita ada banyak limbah organik seperti dedaunan yang jatuh ke tanah, sisa makanan, kulit sayur, kotoran manusia, kotoran hewan dan juga tulang hewan. Secara umum limbah organik berasal dari rumah tangga, hotel, restoran dan juga pertanian.
Berikutnya ada jenis limbah anorganik. Yang mana limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa aktivitas manusia. Selain itu limbah anorganik memiliki sifat susah mengalami penguraian secara alami maupun pembusukan secara alami. Karena hal inilah yang menjadikan limbah anorganik bisa membahayakan kehidupan manusia.
Contoh dari limbah anorganik adalah seperti sisa sabun cuci baju atau piring, kantong plastik, kaleng, kertas, kain. Botol minuman bekas dan masih banyak lainnya.
Lalu ada juga limbah B3 yang memiliki kepanjangan yaitu Bahan Bahaya dan Beracun. Dilihat dari segi namanya saja, keberadaan dari limbah B3 ini bisa memberikan ancaman yang membahayakan bagi lingkungan hidup bahkan hingga kesehatan manusia.
Hal ini tak lain karena di dalam limbah B3 terdapat senyawa yang sulit diuraikan serta memiliki racun. Beberapa senyawa yang biasanya ditemukan pada limbah B3 adalah seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn. Biasanya senyawa ini bisa ditemukan pada suatu zat kimia seperti sianida, pestisida, fenol, sulfide dan lainnya.
Limbah Berdasarkan Sumbernya
Berikutnya ada jenis limbah yang dilihat berdasarkan sumbernya. Dalam jenis limbah berdasarkan sumbernya ini masih dibagi menjadi enam jenis lagi. Mulai dari limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, limbah medis, limbah pertambangan serta limbah pariwisata.
Sama dengan jenis limbah lainnya, jenis limbah dalam kelompok yang dilihat berdasarkan sumbernya ini juga memiliki penjelasannya masing-masing. Nah untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan ulasan mengenai jenis-jenis limbah berdasarkan sumbernya.
Sama seperti namanya, limbah rumah tangga berasal dari kegiatan manusia di dalam rumah atau di lingkungannya. Karena hal tersebutlah limbah rumah tangga juga bisa disebut dengan limbah domestik.
Sebagai contohnya adalah air sisa cucian baju, cucian piring, cucian kendaraan, air sabun sehabis mandi, plastik yang tak digunakan, botol plastik maupun kaleng, kotoran manusia dan lain sebagainya.
Limbah industri merupakan limbah yang dihasilkan oleh sisa proses produksi suatu industri. Karena industri yang ada di dunia ini memiliki berbagai macam bentuk. Oleh karena itu limbah industri juga memiliki berbagai macam bentuk tergantung dari jenis industri apa yang sedang dijalankan.
Contohnya adalah industri pakaian, maka limbah yang dihasilkan adalah sisa pakaian yang sudah tidak dapat digunakan kembali. Pewarna dari pakaian tersebut juga bisa mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Lalu ada juga industri yang bergerak dalam bidang produksi kabel listrik. Sisa pembuatan kabel yang sudah tidak digunakan namun masih tertimbun di dalam tanah juga bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Limbah pertanian adalah suatu limbah yang dihasilkan oleh berbagai macam aktivitas pertanian. Secara umum limbah pertanian dihasilkan dari adanya pemberian pupuk dan pembasmian hama dengan menggunakan obat kimia.
Hal ini dikarenakan kedua bahan tersebut bisa mengandung banyak sekali zat kimia. Dimana pada dasarnya zat-zat kimia tersebut bisa merusak kondisi ekosistem tanah seperti penurunan kualitas tanah.
Tak hanya itu saja, penggunaan pestisida untuk sayuran maupun buah juga akan mempengaruhi hasil jadi yang begitu kurang baik ketika dikonsumsi. Apalagi ketika penggunaan pestisida yang secara berlebihan.
Lalu ada juga limbah medis yang dihasilkan dari fasilitas dan alat medis. Limbah medis akan lebih mudah ditemukan di rumah sakit, klinik dan juga puskesmas. Limbah jenis ini jika dibiarkan secara terus-menerus akan menimbulkan tingkat bahaya yang cukup tinggi.
Hal ini karena setiap alat medis yang digunakan memiliki kandungan cairan tubuh seperti darah atau kontaminan lainnya. Sebagai contohnya adalah limbah medis seperti obat-obatan yang sudah kadaluarsa, sisa kemoterapi, sisa jaringan tubuh seperti kegiatan otopsi maupun proses bedah, alat bekas keperawatan dan lainnya.
Limbah pertambangan merupakan limbah yang biasanya berasal dari kegiatan pertambangan. Lingkungan yang tercemar dari limbah pertambangan bisa dilihat dari adanya banyak jumlah logam dan juga air raksa yang berasal dari sisa proses pertambangan.
Contohnya adalah limbah pertambangan yaitu arsenic, asap, timbal, asam sulfat, raksa, merkuri dan berbagai jenis lainnya.
Terakhir ada limbah pariwisata yang berasal dari aktivitas manusia ketika sedang melakukan kegiatan berwisata atau jalan-jalan. Umumnya limbah pariwisata ini lebih banyak ditemukan pada lokasi-lokasi yang kerap dikunjungi oleh orang-orang ketika berwisata.
Itulah rangkuman tentang prinsip pengolahan limbah beserta jenis-jenis limbah. Setelah kalian mengetahui bagaimana prinsip pengolahan limbah yang terus disuarakan untuk dilaksanakan sampai saat ini dan seterusnya.
Tentunya kita sebagai manusia juga harus sadar betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Dimulai dari diri sendiri dulu untuk melakukan kegiatan pengelolaan limbah dengan baik dan benar.
Seiring berjalannya waktu tak hanya diri sendiri yang akan melakukan kegiatan tersebut. Namun seluruh manusia yang ada di bumi ini bisa menerapkannya untuk mendapatkan kondisi lingkungan dan kehidupan yang lebih baik lagi.
Grameds bisa membaca buku-buku mengenai prinsip pengolahan limbah dan tema terkait lainnya dengan mengunjungi Gramedia.com. Gramedia selalu memberikan produk-produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Prinsip Pengolahan Limbah
Setelah kita mengetahui pengertian dari limbah. Hal berikutnya yang akan kita pelajari bersama adalah tentang prinsip pengelolaan limbah tersebut. Ada empat jenis pribadi pengelolaan limbah.
Mulai dari reduce, reuse, recycle dan juga replace. Empat prinsip pengelolaan limbah tersebut biasanya juga dikenal dengan istilah 4R. Secara mudahnya adanya prinsip pengelolaan limbah ini adalah suatu tindakan untuk memanfaatkan sampah yang sudah tidak terpakai.
Setiap prinsip pengelolaan limbah selalu memiliki arti dan kegunaan yang berbeda-beda. Nah untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan lebih detail tentang prinsip pengelolaan limbah.
Prinsip pengelolaan limbah yang pertama adalah reduce. Pada dasarnya reduce adalah sebuah tindakan untuk mengurangi penggunaan barang. Hal ini karena ketika kita sebagai manusia semakin banyak menggunakan material pada kehidupan.
Tentunya akan semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Sebagai contoh dari adanya kegiatan reduce adalah mengganti penggunaan kantong plastik sekali pakai menjadi kantong belanja ramah lingkungan.
Saat ini di beberapa daerah Indonesia sudah sudah mendukung program pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dengan menggantikannya dengan kantong belanja ramah lingkungan.
Jika program ini bisa berjalan dengan durasi waktu yang panjang serta tepat sasaran. Tentunya kondisi bumi juga akan lebih baik lagi.
Berikutnya adalah prinsip pengelolaan limbah reuse. Pada dasarnya reuse adalah suatu tindakan untuk menggunakan barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Untuk memaksimalkan prinsip reuse ini kita bisa mulai menghindari penggunaan barang sekali pakai seperti kantong plastik sekali pakai.
Sebagai contohnya adalah ketika kita memiliki botol minum dengan label segitiga. Sebaiknya kita tidak langsung membuang botol minum tersebut. Hal ini karena kita masih menggunakannya kembali, setidaknya dalam pemakaian tiga kali maksimalnya.
Dengan melakukan tindakan ini secara berkala. Tentunya sampah plastik yang dihasilkan oleh botol bekas minum tidak akan sebegitu banyak seperti waktu-waktu sebelumnya.
Selain itu kita juga bisa menggunakan tas belanja ramah lingkungan atau totebag yang bisa digunakan berkali-kali. Tindakan ini akan membuat kita lebih meminimalisir penggunaan plastik.
Prinsip pengelolaan limbah yang berikutnya adalah recycle. Recycle adalah suatu tindakan untuk melakukan daur ulang barang yang sudah tidak berguna menjadi barang yang lebih bermanfaat kembali.
Sebagai contohnya adalah adanya bank sampah yang terdapat di setiap perkampungan. Tujuan adanya bank sampah adalah sebagai tempat penampungan sampah tidak berguna untuk diubah kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat kembali.
Secara mudahnya, prosedur dalam bank sampah adalah masyarakat akan mengumpulkan sampah yang sudah dipisah seperti sampah organik dan sampah anorganik. Nantinya mereka akan menukarkan sampah tersebut dan mendapatkan apresiasi dari pihak bank sampah (tergantung kebijakan yang berlaku).
Setelah bank sampah menerima sampah dari masyarakat. Berikutnya pihak bank sampah akan melakukan pengelolaan sampah tersebut seperti kemasan bungkus kopi yang sudah tidak terpakai bisa diubah menjadi tas, karpet, dompet dan lain-lain.
Saat ini keberadaan barang dari bahan bekas sudah banyak diminati. Bahkan pemerintah memberikan dukungan dengan membuat suatu expo atau event tertentu yang bisa digunakan masyarakat untuk memasarkan barang olahan limbah.
Terakhir ada prinsip pengelolaan limbah replace. Dimana replace adalah suatu tindakan untuk mengganti barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan lama atau lebih ramah lingkungan.
Sebagai contohnya adalah beralih menggunakan kendaraan pribadi dengan menggunakan sepeda atau kendaraan umum. Lalu bisa juga mengganti Styrofoam dengan daun pisang untuk membungkus makanan.
Itulah penjelasan mengenai prinsip pengolahan limbah. Seperti yang dijelaskan di atas jika setiap prinsip pengolahan limbah selalu memiliki arti serta prinsip yang berbeda-beda. Saat ini gerakan prinsip pengelolaan limbah masih terus disuarakan agar keberlangsungan kehidupan makhluk di bumi bisa lebih baik dan lebih sehat.
Setelah mengetahui bagaimana prinsip pengolahan limbah yang ada. Berikutnya adalah penjelasan mengenai jenis-jenis limbah.
Jenis-jenis limbah akan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu limbah yang dilihat dari senyawanya, limbah yang dilihat dari wujudnya dan limbah yang dilihat dari sumbernya.
Lalu di setiap kelompok jenis limbah tersebut masih dibagi menjadi beberapa bagian lagi. Nah untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca penjelasan yang ada di bawah ini.
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Prinsip Pengolahan Limbah – Bicara tentang limbah, mungkin sampai saat ini di setiap negara juga sedang memiliki permasalahan yang sama. Limbah sendiri adalah sisa bahan hasil produksi dari pabrik maupun dari aktivitas manusia yang tidak memiliki manfaat.
Limbah juga dibagi menjadi beberapa jenis. Selain itu saat ini juga sudah ada beberapa prinsip pengelolaan limbah dengan baik dan benar.
Meski begitu tak bisa dipungkiri jika banyak oknum tak bertanggung jawab membuang limbah secara sembarangan. Hal inilah yang menjadi permasalahan kita semua, bagaimana caranya kita bisa meminimalisir terjadinya pembuangan limbah secara sembarangan.
Sebab kegiatan pembuangan limbah sembarangan bisa memberikan dampak merugikan bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Masih banyak lagi hal yang bisa kita pelajari bersama terkait dengan limbah khususnya prinsip pengelolaan limbah. Dapatkan penjelasan lengkap semua yang berhubungan dengan limbah dalam ulasan yang disediakan dalam artikel ini.
Sebelum membahas lebih dalam tentang prinsip pengelolaan limbah. Akan lebih baik jika kita juga tahu pengertian dari limbah.
Limbah merupakan bahan sisa tak terpakai yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik itu industri maupun domestic. Jika dilihat dari bahan utamanya, limbah bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Mulai dari limbah padat, limbah cair dan limbah gas.
Beberapa jenis limbah memiliki kemungkinan mengandung bahan beracun yang bisa membahayakan lingkungan sekitar. Selain itu limbah juga bisa membahayakan manusia dan makhluk hidup lain jika tidak pandai dalam proses pengelolaannya. Perlu diketahui juga jika setiap jenis limbah memiliki cara tersendiri dalam proses pengelolaannya.
Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya
Kelompok jenis limbah yang berikutnya adalah dilihat berdasarkan wujudnya. Kelompok limah ini masih dibagi menjadi tiga yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Sama seperti kelompok limbah sebelumnya. Setiap jenis limbah yang dilihat berdasarkan wujudnya juga memiliki penjelasan, berikut adalah penjelasan tersebut.
Limbah padat merupakan limbah yang memiliki bentuk padat dan berasal dari sisa hasil kegiatan domestic. Atau bisa juga diartikan sebagai limbah dalam bentuk padat yang berasal dari sisa-sisa dari aktivitas industri.
Contoh dari limbah padat adalah seperti kertas, serbuk besi, kain, plastik dan kayu. Limbah padat juga masih bisa dikelompokkan menjadi enam bagian.
Enam bagian limbah padat tersebut adalah seperti sampah organik yang mudah membusuk atau garbage, sampah anorganik dan organik tidak membusuk atau rubbish, sampak abu atau ashes, sampai bangkai binatang atau dead animal, sampah sapuan atau street sweeping dan juga sampah industri atau industrial waste.
Limbah cair merupakan suatu limbah yang memiliki bentuk cair. Adanya limbah cair biasanya berasal dari sisa hasil buangan kegiatan domestic atau proses produksi.
Limbah cair tersebut bisa seperti air yang sudah tercampur atau tersuspensi dengan bahan buangan hasil dari sisa produksi. Limbah cair ini bisa diklasifikasikan menjadi empat kelompok seperti limbah cair domestic atau wastewater.
Lalu ada juga limbah cair industri atau industrial wastewater, rembesan dan luapan atau infiltration and inflow serta air hujan atau stormwater.
Limbah gas merupakan suatu limbah yang menjadikan udara sebagai bentuk medianya. Semakin banyak limbah gas yang naik ke udara, maka kualitas udara juga akan semakin menurun.
Bahkan ketika limbah gas yang keberadaannya semakin banyak di udara akan bisa membuat kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya sangat terganggu. Limbah gas tersebut biasanya bisa disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, asap pabrik dan lainnya.
Contoh limbah gas adalah seperti Karbon Monoksida atau CO, Ammonia (NH3), Nitrogen Oksida (nox), Asam Klorida (HCI), Metan (CH4), Nitrogen Sulfida (NS), Sulfur Oksida (sox), Hidrogen Fluorida (HF), dan Klorin (Cl2).
Prinsip Pengolahan Limbah
Setelah kita mengetahui pengertian dari limbah. Hal berikutnya yang akan kita pelajari bersama adalah tentang prinsip pengelolaan limbah tersebut. Ada empat jenis pribadi pengelolaan limbah.
Mulai dari reduce, reuse, recycle dan juga replace. Empat prinsip pengelolaan limbah tersebut biasanya juga dikenal dengan istilah 4R. Secara mudahnya adanya prinsip pengelolaan limbah ini adalah suatu tindakan untuk memanfaatkan sampah yang sudah tidak terpakai.
Setiap prinsip pengelolaan limbah selalu memiliki arti dan kegunaan yang berbeda-beda. Nah untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan lebih detail tentang prinsip pengelolaan limbah.
Prinsip pengelolaan limbah yang pertama adalah reduce. Pada dasarnya reduce adalah sebuah tindakan untuk mengurangi penggunaan barang. Hal ini karena ketika kita sebagai manusia semakin banyak menggunakan material pada kehidupan.
Tentunya akan semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Sebagai contoh dari adanya kegiatan reduce adalah mengganti penggunaan kantong plastik sekali pakai menjadi kantong belanja ramah lingkungan.
Saat ini di beberapa daerah Indonesia sudah sudah mendukung program pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dengan menggantikannya dengan kantong belanja ramah lingkungan.
Jika program ini bisa berjalan dengan durasi waktu yang panjang serta tepat sasaran. Tentunya kondisi bumi juga akan lebih baik lagi.
Berikutnya adalah prinsip pengelolaan limbah reuse. Pada dasarnya reuse adalah suatu tindakan untuk menggunakan barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Untuk memaksimalkan prinsip reuse ini kita bisa mulai menghindari penggunaan barang sekali pakai seperti kantong plastik sekali pakai.
Sebagai contohnya adalah ketika kita memiliki botol minum dengan label segitiga. Sebaiknya kita tidak langsung membuang botol minum tersebut. Hal ini karena kita masih menggunakannya kembali, setidaknya dalam pemakaian tiga kali maksimalnya.
Dengan melakukan tindakan ini secara berkala. Tentunya sampah plastik yang dihasilkan oleh botol bekas minum tidak akan sebegitu banyak seperti waktu-waktu sebelumnya.
Selain itu kita juga bisa menggunakan tas belanja ramah lingkungan atau totebag yang bisa digunakan berkali-kali. Tindakan ini akan membuat kita lebih meminimalisir penggunaan plastik.
Prinsip pengelolaan limbah yang berikutnya adalah recycle. Recycle adalah suatu tindakan untuk melakukan daur ulang barang yang sudah tidak berguna menjadi barang yang lebih bermanfaat kembali.
Sebagai contohnya adalah adanya bank sampah yang terdapat di setiap perkampungan. Tujuan adanya bank sampah adalah sebagai tempat penampungan sampah tidak berguna untuk diubah kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat kembali.
Secara mudahnya, prosedur dalam bank sampah adalah masyarakat akan mengumpulkan sampah yang sudah dipisah seperti sampah organik dan sampah anorganik. Nantinya mereka akan menukarkan sampah tersebut dan mendapatkan apresiasi dari pihak bank sampah (tergantung kebijakan yang berlaku).
Setelah bank sampah menerima sampah dari masyarakat. Berikutnya pihak bank sampah akan melakukan pengelolaan sampah tersebut seperti kemasan bungkus kopi yang sudah tidak terpakai bisa diubah menjadi tas, karpet, dompet dan lain-lain.
Saat ini keberadaan barang dari bahan bekas sudah banyak diminati. Bahkan pemerintah memberikan dukungan dengan membuat suatu expo atau event tertentu yang bisa digunakan masyarakat untuk memasarkan barang olahan limbah.
Terakhir ada prinsip pengelolaan limbah replace. Dimana replace adalah suatu tindakan untuk mengganti barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan lama atau lebih ramah lingkungan.
Sebagai contohnya adalah beralih menggunakan kendaraan pribadi dengan menggunakan sepeda atau kendaraan umum. Lalu bisa juga mengganti Styrofoam dengan daun pisang untuk membungkus makanan.
Itulah penjelasan mengenai prinsip pengolahan limbah. Seperti yang dijelaskan di atas jika setiap prinsip pengolahan limbah selalu memiliki arti serta prinsip yang berbeda-beda. Saat ini gerakan prinsip pengelolaan limbah masih terus disuarakan agar keberlangsungan kehidupan makhluk di bumi bisa lebih baik dan lebih sehat.
Setelah mengetahui bagaimana prinsip pengolahan limbah yang ada. Berikutnya adalah penjelasan mengenai jenis-jenis limbah.
Jenis-jenis limbah akan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu limbah yang dilihat dari senyawanya, limbah yang dilihat dari wujudnya dan limbah yang dilihat dari sumbernya.
Lalu di setiap kelompok jenis limbah tersebut masih dibagi menjadi beberapa bagian lagi. Nah untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca penjelasan yang ada di bawah ini.
Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya
Jenis limbah yang pertama adalah didasarkan dari senyawa limbah tersebut. Dimana pada jenis limbah ini masih dibagi menjadi tiga kelompok lagi yaitu limbah organik, limbah anorganik dan juga limbah B3.
Setiap kelompok limbah tersebut memiliki arti yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang kelompok limbah yang dilihat berdasarkan senyawanya.
Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup. Dimana nantinya limbah organik adalah jenis limbah yang memiliki sifat mudah diuraikan secara alami serta lebih mudah membusuk.
Disekitar kita ada banyak limbah organik seperti dedaunan yang jatuh ke tanah, sisa makanan, kulit sayur, kotoran manusia, kotoran hewan dan juga tulang hewan. Secara umum limbah organik berasal dari rumah tangga, hotel, restoran dan juga pertanian.
Berikutnya ada jenis limbah anorganik. Yang mana limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa aktivitas manusia. Selain itu limbah anorganik memiliki sifat susah mengalami penguraian secara alami maupun pembusukan secara alami. Karena hal inilah yang menjadikan limbah anorganik bisa membahayakan kehidupan manusia.
Contoh dari limbah anorganik adalah seperti sisa sabun cuci baju atau piring, kantong plastik, kaleng, kertas, kain. Botol minuman bekas dan masih banyak lainnya.
Lalu ada juga limbah B3 yang memiliki kepanjangan yaitu Bahan Bahaya dan Beracun. Dilihat dari segi namanya saja, keberadaan dari limbah B3 ini bisa memberikan ancaman yang membahayakan bagi lingkungan hidup bahkan hingga kesehatan manusia.
Hal ini tak lain karena di dalam limbah B3 terdapat senyawa yang sulit diuraikan serta memiliki racun. Beberapa senyawa yang biasanya ditemukan pada limbah B3 adalah seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn. Biasanya senyawa ini bisa ditemukan pada suatu zat kimia seperti sianida, pestisida, fenol, sulfide dan lainnya.
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya
Kelompok jenis limbah yang berikutnya adalah dilihat berdasarkan wujudnya. Kelompok limah ini masih dibagi menjadi tiga yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Sama seperti kelompok limbah sebelumnya. Setiap jenis limbah yang dilihat berdasarkan wujudnya juga memiliki penjelasan, berikut adalah penjelasan tersebut.
Limbah padat merupakan limbah yang memiliki bentuk padat dan berasal dari sisa hasil kegiatan domestic. Atau bisa juga diartikan sebagai limbah dalam bentuk padat yang berasal dari sisa-sisa dari aktivitas industri.
Contoh dari limbah padat adalah seperti kertas, serbuk besi, kain, plastik dan kayu. Limbah padat juga masih bisa dikelompokkan menjadi enam bagian.
Enam bagian limbah padat tersebut adalah seperti sampah organik yang mudah membusuk atau garbage, sampah anorganik dan organik tidak membusuk atau rubbish, sampak abu atau ashes, sampai bangkai binatang atau dead animal, sampah sapuan atau street sweeping dan juga sampah industri atau industrial waste.
Limbah cair merupakan suatu limbah yang memiliki bentuk cair. Adanya limbah cair biasanya berasal dari sisa hasil buangan kegiatan domestic atau proses produksi.
Limbah cair tersebut bisa seperti air yang sudah tercampur atau tersuspensi dengan bahan buangan hasil dari sisa produksi. Limbah cair ini bisa diklasifikasikan menjadi empat kelompok seperti limbah cair domestic atau wastewater.
Lalu ada juga limbah cair industri atau industrial wastewater, rembesan dan luapan atau infiltration and inflow serta air hujan atau stormwater.
Limbah gas merupakan suatu limbah yang menjadikan udara sebagai bentuk medianya. Semakin banyak limbah gas yang naik ke udara, maka kualitas udara juga akan semakin menurun.
Bahkan ketika limbah gas yang keberadaannya semakin banyak di udara akan bisa membuat kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya sangat terganggu. Limbah gas tersebut biasanya bisa disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, asap pabrik dan lainnya.
Contoh limbah gas adalah seperti Karbon Monoksida atau CO, Ammonia (NH3), Nitrogen Oksida (nox), Asam Klorida (HCI), Metan (CH4), Nitrogen Sulfida (NS), Sulfur Oksida (sox), Hidrogen Fluorida (HF), dan Klorin (Cl2).
Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya
Kelompok jenis limbah yang berikutnya adalah dilihat berdasarkan wujudnya. Kelompok limah ini masih dibagi menjadi tiga yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Sama seperti kelompok limbah sebelumnya. Setiap jenis limbah yang dilihat berdasarkan wujudnya juga memiliki penjelasan, berikut adalah penjelasan tersebut.
Limbah padat merupakan limbah yang memiliki bentuk padat dan berasal dari sisa hasil kegiatan domestic. Atau bisa juga diartikan sebagai limbah dalam bentuk padat yang berasal dari sisa-sisa dari aktivitas industri.
Contoh dari limbah padat adalah seperti kertas, serbuk besi, kain, plastik dan kayu. Limbah padat juga masih bisa dikelompokkan menjadi enam bagian.
Enam bagian limbah padat tersebut adalah seperti sampah organik yang mudah membusuk atau garbage, sampah anorganik dan organik tidak membusuk atau rubbish, sampak abu atau ashes, sampai bangkai binatang atau dead animal, sampah sapuan atau street sweeping dan juga sampah industri atau industrial waste.
Limbah cair merupakan suatu limbah yang memiliki bentuk cair. Adanya limbah cair biasanya berasal dari sisa hasil buangan kegiatan domestic atau proses produksi.
Limbah cair tersebut bisa seperti air yang sudah tercampur atau tersuspensi dengan bahan buangan hasil dari sisa produksi. Limbah cair ini bisa diklasifikasikan menjadi empat kelompok seperti limbah cair domestic atau wastewater.
Lalu ada juga limbah cair industri atau industrial wastewater, rembesan dan luapan atau infiltration and inflow serta air hujan atau stormwater.
Limbah gas merupakan suatu limbah yang menjadikan udara sebagai bentuk medianya. Semakin banyak limbah gas yang naik ke udara, maka kualitas udara juga akan semakin menurun.
Bahkan ketika limbah gas yang keberadaannya semakin banyak di udara akan bisa membuat kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya sangat terganggu. Limbah gas tersebut biasanya bisa disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, asap pabrik dan lainnya.
Contoh limbah gas adalah seperti Karbon Monoksida atau CO, Ammonia (NH3), Nitrogen Oksida (nox), Asam Klorida (HCI), Metan (CH4), Nitrogen Sulfida (NS), Sulfur Oksida (sox), Hidrogen Fluorida (HF), dan Klorin (Cl2).